Organisasi mekanik merupakan struktur yang kaku dan terkontrol ketat yang dicirikan dengan proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan sehingga bawahan merasa tidak bebas mendiskusikan masalah dengan atasan, Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman, dan ekonomik melalui perasaan takut, Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah cenderung terganggu, tidak akurat, dan dipandang dengan rasa curiga, Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, Proses pengambilan keputusan hanya terjadi di tingkat puncak, Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan atas kekeliruan yang terjadi. Proses Struktur mekanik menuntut efisiensi dan sangat bertumpu pada atruran, regulasi, tugas-tugas terstandarisasi dan pengendalian yang seragam.
Model organisasi organik, yaitu suatu struktur yang amat adaptif dan fleksibel. Organisasi organik bisa jadi memiliki pekerjaan terspesialisasi, namun pekerjaan tersebut tidak terstandarisasi dan bisa berubah sesuai kebutuhan. Para pekerja sangat terlatih dan diberdayakan untuk menangani baragam permasalahan dan aktivitas. Organisasi organik dicirikan dengan Proses kepemimpinan mencakup persepsi keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan sehingga bawahan merasa bebas mendiskusikan masalah dengan atasan, Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi, Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh organisasi, Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, Proses pengambilan keputusan dilaksanakan disemua tingkatan melalui proses kelompok, proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi, Proses kendali menyebar keseluruh organisasi dan menekankan pemecahan masalah dan pengendalian diri sendiri.
Seperti yang dijelaskan yang diatas, saya lebih merasa nyaman bekerja dilingkungan organisasi organik dengan suatu struktur yang fleksibel. Jika dalam suatu organisasi Kepemimpinan sudah berpersepsi keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan maka jika terjadi persoalan masalah pekerjaan atau segala sesuatu yang bersangkutan dengan organisasi kita dapat dengan merasa bebas mendiskusikan masalah yang sedang kita pikirkan kepada atasan.
Recent Comments