Hacked By TeaM_CC :: 0x0 WAS HERE
Your Security breached ….
No security is perfect
Facebook.com/cyber.command0s
[+]Team_CC[+]
Di zaman serba instan ini, biasanya seseorang menginginkan sesuatu hal didapatkan secara mudah dan dengan cara yang sederhana. Misalnya dalam berbelanja. pembeli tidak perlu lagi datang ke toko dimana produk yang dia inginkan dijual. Pembeli hanya perlu mengakses internet kemudian memilih website sebagai toko online yang menjual produk yang dia inginkan. Setelah memilih barang yang diinginkan sesuai dengan spesifikasinya, dia hanya perlu membayarnya dengan kartu kredit atau transfer melalui phone banking dan bisa juga melalui layanan internet banking. Pembeli hanya perlu menunggu sampai barang yang di pesan dikirimkan langsung ke rumah. Belanja online sebetulnya dalam sejarahnya sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Hanya saja saat itu medianya bukan dengan menggunakan layanan internet. Saat itu sudah dikenal televisie dan telpon. Penjual dapat mengiklankan produknya menggunakan televisi dan pembeli dapat membeli barang tersebut secara online melalui sambungan telepon. Caranya hampir sama dengan belanja online dengan layanan internet. Pembeli hanya tinggal menggubungi penjual, kemudian penjual mengirimkan barangnya ke rumah pembeli dan terjadilah transaksi jual beli di rumah pembeli.
Lain lagi jika kita membeli sebuah barang melalui sebuah forum jual beli. Dalam forum jual beli lebih diutamakan kenyamanan masing-masing pihak antara penjual dan pembeli. Misalnya mereka bisa melakukan pembayaran secara COD (Cash On Delivery) atau menggunakan Rekening Bersama. Namun cara seperti COD memang ada kelemahannya. Karena pembeli dan penjual tetap harus mau repot untuk bertemu di sebuah tempat yang dijanjikan. Keuntungannya adalah keduanya bisa sama-sama mengerti tentang barang dan jenis transaksi yang lebih cepat yaitu menggunakan uang tunai.
Kelebihan dari melakukan transaksi jual beli via internet antara lain : mengawali bisnis dengan modal kecil, stok barang yang secukupnya, pemasaran produk tanpa batas di seluruh dunia, biaya promosi yang lebih murah, produk dapat dilihat 24 jam, dimanapun, oleh siapapun dan kapanpun, tidak perlu menyewa toko dan gudang, fasilitas yang minimalis dan murah sebagai sarana transaksi jual beli, dapat membeli barang dari daerah bahkan negara mana saja, transaksi dalam waktu singkat, tanpa perlu membuang waktu untuk keluar rumah, macet di jalan, dan hambatan lainnya, menjual dengan harga yang lebih murah, karena modal yang lebih kecil (tidak menyewa toko, tidak menggaji karyawan dalam skala besar, penjual dapat mengelola bisnis dengan lebih fleksibel dan santai, sangatlah mungkin penjualan terjadi pada saat tidur, makan siang, mandi, bermain, dan aktivitas lainnya.
Kekurangan dari transaksi jual beli di pasar internet antara lain pembeli tidak dapat melihat kualitas barang secara langsung, hanya melihat melalui gambar produk yang tersedia, bahaya penipuan pada pembeli, seperti; barang yang telah dibeli tidak sampai di tujuan, pembeli merasa dirugikan dengan kualitas barang yang tidak sesuai, seperti; warna yang berbeda, tidak sesuai spesifikasi, ukuran yang berbeda, dan lain sebagainya, membutuhkan waktu pengiriman, pencurian data pribadi yang bersifat rahasia, seperti; data kartu kredit, data diri, alamat, kondisi barang yang rusak saat tiba di alamat tujuan, akibat cara membungkus atau rusak saat pengiriman, barang yang tidak sampai akibat kesalahan teknis yang dilakukan pihak pengirim, penjelasan produk yang terbatas, beberapa pembeli sulit mendapatkan informasi setelah membeli seperti pertanyaan mengenai produk, keluhan, komplain, saran, karena penjual yang telah berganti data diri dan telepon.
Kelebihan dan Kekurangan pada transaksi jual beli barang di internet dapat ditanggulangi oleh setiap pihak baik penjual maupun pembeli dengan lebih cermat dan seksama dalam melakukan transaksi. Tidak semua penjual buruk dan tidak semua pembeli buruk bahkan beberapa diantaranya memiliki servis yang sempurna, oleh karenanya pasar dunia maya masih banyak diminati oleh banyak kalangan.
Lingkungan pemasaran selalu berubah karena itu sangat penting bagi setiap perusahaan untuk selalu memantau dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Perubahan lingkungan merupakan pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan pemasaran. Pimpinan tidak dapat berbuat banyak untuk mengubah kebanyakan factor-faktor lingkungan, namun mereka dapat mengenali bidang-bidang untuk dipantau guna kepentingan perencanaan.
Menurut Philip Kotler, Joseph P. Guiltinan, dan Gordon W. Paul ada beberapa dimensi lingkungan utama yang mempunyai kepentingan strategis, yaitu :
Dimensi Demografis : Perubahan dalam karakteristik demografis, distribusi geografis, angka kelahiran serta pertumbuhan penduduk sangat penting bagi para pemasar produk konsumen karena perubahan karakteristik populasi seringkali mengakibatkan perubahan dalam jumlah konsumen dengan kebutuhan tertentu.
Dimensi Lingkungan Alam : Sebagaimana kita ketahui, perusakan alam salah satu permasalahan utama. Di banyak kota dunia, polusi udara, dan air telah mencapai tingkat yang membahayakan. Terdapat keprihatinan yang besar terhadap bahan kimia tertentu yang menimbulkan polusi udara, tanah, dan air. Perundang-undangan baru yang dikeluarkan sebagai akibat gerakan lingkungan hidup telah memukul keras industri-industri tertentu. Sebuah perusahaan baja dan fasilitas umum harus menginvestasikan milyaran dollar dalam peralatan pengendali polusi dan lebih banyak bahan bakar yang aman bagi lingkungan. Pemasar harus mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan trend dalam lingkungan alam seperti ; kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat, tingkat polusi yang meningkat, dan peran pemerintah yang berubah.
Dimensi Lingkungan Teknologi : Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk hidup manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan berbagai macam manfaat bagi manusia. Dalam hal ini para pemasar harus memperhatikan trend-trend teknologi antara lain Langkah perubahan teknologi yang semakin cepat, Peluang inovasi yang tidak terbatas, Anggaran litbang yang beragam, Peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi.
Dimensi Politik / Hukum : Keputusan pemasaran dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik dan hukum. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum, badan pemerintah, dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan individu. Kadang hukum juga menciptakan peluang baru bagi bisnis. Sebagai contoh, hukum wajib daur ulang telah memberikan peningkatan besar dalam industri daur ulang. Trend politik utama dan implikasinya terhadap manajemen pemasaran antara lain Undang-undang yang mengatur bisnis (Undang-undang bisnis memiliki tiga tujuan, yaitu melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat, melindungi konsumen dari praktek bisnis yang tidak sehat, dan melindungi kepentingan masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali. Tujuan utama undang-undang bisnis dan/atau penegakannya adalah membebankan kepada dunia bisnis biaya social yang ditimbulkan oleh produk atau proses produksi mereka), Pertumbuhan kelompok dengan kepentingan (Jumlah dan kekuatan kelompok dengan kepentingan khusus telah meningkat selama tiga dasa warsa terakhir. Komite aksi politik melobi pejabat pemerintah dan menekan eksekutif bisnis untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada hak-hak konsumen, hak-hak wanita, hak-hak manusia, hak-hak minoritas, dan sebagainya. Sebuah kekuatan penting yang mempengaruhi bisnis adalah gerakan konsumen, sebuah gerakan masyarakat dan pemerintah yang teroganisir untuk memperkuat hak dan kekuatan pembeli dalam berhubungan dengan penjual.)
Dimensi Sosial / Budaya : Keyakinan, nilai-nilai, dan norma seseorang dibentuk oleh masyarakat dimana mereka dibesarkan. Manusia menyerap, hampir secara tidak disadari, pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri dengan sesamanya, alam, dan alam semesta. Pandangan orang terhadap dirinya ; Orang-orang memiliki penekanan relatif yang berbeda-beda atas kesenangan pribadi. Gerakan mencari kesengan pribadi terutama sangat banyak ditemui di Amerika Serikat pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Implikasi pemasaran dari “masyarakat aku” sangat banyak. Orang-orang membeli produk, merek, dan jasa sebagai sarana ekspresi diri. Sebaliknya, saat ini orang-orang menjalankan perilaku dan ambisi yang lebih konservatif. Mereka telah mengalami masa-masa sulit dan tidak dapat mengendalkan kelanggengan pekerjaan dan peningkatan penghasilan riil. Mereka lebih berhati-hati dalam pola pembelanjaan mereka dan lebih memperhatikan nilai dalam pembelian mereka. Pandangan orang terhadap sesamanya ; Beberapa pengamat telah menunjukkan gerakan balik dari “masyarakat aku” menjadi “masyarakat kita”. Pandangan orang terhadap organisasi ; Orang memiliki perilaku yang berbeda-beda atas perusahaan, instansi pemerintah, kelompok perdagangan, dan organisasi lainnya. Kebanyakan orang bersedia bekerja pada organisasi ini meskipun mereka mungkin bersikap kritis terhadap organisasi tertentu. Pandangan ini memiliki beberapa implikasi pemasaran. Perusahaan perlu menemukan cara baru untuk meraih kembali kepercayaan konsumen dan karyawan. Mereka perlu mengkaji beragam kegiatan mereka untuk memastikan bahwa mereka adalah perusahaan baik. Mereka perlu mengkaji komunikasi periklanan untuk memastikan bahwa pesan konsumen mereka adalah jujur. Semakin banyak perusahaan beralih ke audit social dan hubungan masyarakat untuk memperbaiki kinerja citra mereka dimata publik. Pandangan orang terhadap masyarakat ; Orang memiliki perilaku yang berbeda atas masyarakat. Beberapa membelanya (pemelihara), beberapa menjalankannya (pelaku), beberapa mengambil apa yang dapat mereka ambil darinya (pengambil), beberapa ingin mengubahnya (pengubah), beberapa mencari sesuatu yang lebih mendalam (pencari), dan beberapa ingin meninggalkannya (pelarian). Pelaku cenderung merupakan orang yang sangat sukses, pengubah biasanya hidup lebih hemat.
Pandangan orang terhadap alam ; Orang memiliki perilaku yang berbeda terhadap alam. Beberapa orang merasa ditaklukkannya, menyatu dengannya, dan masih ada beberapa yang berusaha menguasainya. Pandangan orang terhadap alam semesta ; Orang memiliki keyakinan yang berbeda-beda atas asal alam semesta dan peran mereka didalamnya. Kebanyakan orang Amerika adalah monotheis, meskipun keyakinan praktik keagamaan mereka telah menurun dari tahun ke tahun.
Dimensi Ekonomi : Pemasar internasional harus mempelajari perekonomian tiap-tiap negara. Dua factor ekonomi mencerminkan daya tarik suatu negara sebagai pasar ; struktur industri dan distribusi pendapatannya. Struktur industri suatu negara menentukan kebutuhan akan produk dan jasa, tingkatan pendapatan, serta tingkatan pemanfaatan tenaga kerja. Dalam hal ini terdapat empat jenis struktur industri, yaitu :
(a) Perekonomian sekedar menyambung hidup. Dalam perekonomian sekedar menyambung hidup sebagian besar masyarakatnya terlibat dalam pertanian yang ala kadarnya. Masyarakat seperti ini mengkonsumsi sebagian besar output dan menukarkan sisanya dengan barang dan jasa sederhana. Masyarakat seperti ini menawarkan sedikit peluang pasar.
(b) Perekonomian pengekspor bahan mentah. Perekonomian seperti ini kaya akan satu atau lebih sumber daya alam, tetapi miskin dalam hal lain. Kebanyakan pendapatan mereka berasal dari mengekspor sumber daya tersebut.
(c) Perekonomian yang sedang melakukan industrialisasi. Dalam perekonomian yang sedang melakukan industrialisasi, pabrik menyumbang 10 sampai 20 persen dari perekonomian negara tersebut. Industrialisasi umumnya menciptakan kelas kaya baru dan kelas menengah yang kecil tetapi terus berkembang, keduanya menuntut barang-barang impor jenis baru.
(d) Perekonomian industri. Perekonomian industri adalah pengekspor utama barang pabrik dan dana investasi. Mereka melakukan perdagangan dengan negara industri lain dan juga mengekspor ke jenis perekonomian lain berupa bahan baku dan bahan setengah jadi.
Faktor ekonomi kedua adalah distribusi pendapatan di negara itu. Negara-negara jenis perekonomian sekedar menyambung hidup mungkin terdiri dari rumah tangga yang hampir semuanya dengan pendapatan keluarga yang sangat rendah. Sebaliknya negara-negara industri mungkin mempunyai rumah tangga dengan pendapatan rendah, sedang, tinggi. Namun demikian, negara lain mungkin mempunyai rumah tangga dengan keluarga yang mempunyai pendapatan sangat tinggi atau sangat rendah. Namun dalam berbagai macam kasus, negara yang miskin mungkin mempunyai segmen-segmen konsumen dengan pendapatan yang tinggi yang jumlah orangnya sedikit tetapi sangat makmur.
Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa dimensi lingkungan pemasaran diatas adalah Perusahaan yang berhasil menyadari bahwa lingkungan pemasaran memberikan rangkaian peluang dan ancaman yang tidak habis-habisnya. Tanggung jawab pemasar adalah mengidentifikasi perubahan signifikan dalam lingkungan makro yang menimpa perusahaan. Melebihi kelompok lain dalam perusahaan, manajer pemasaran harus menjadi pelacak trend dan pencari peluang. Banyak peluang ditemukan dengan mengidentifikasi trend (arah atau urutan kejadian yang memiliki momentum dan jangka waktu tertentu) dan megatrend (perubahan social, ekonomi, politik, dan teknologi besar yang berjalan lambat serta pada saat terjadi memiliki dampak yang berkepanjangan). Dalam situasi global yang berubah cepat pemasar harus memantau beberapa kekuatan dimensi yaitu Demografis, Lingkungan Alam, Teknologi, Politik / Hukum. Sosial / Budaya, dan Ekonomi. Dalam lingkungan domografis pemasar harus mengamati pertumbuhan populasi duinia, pembauran usia, komposisi etnis, tingkat pendidikan, kebangkitan keluarga non-tradisional, pergeseran geografis populasi yang besar dan perpindahan ke pamasaran mikro dan penghindaran pemasaran massal. Dalam ekonomi, mereka perlu memusatkan perhatian pada distribusi pendapatan dan tingkat tabungan, hutang, dan ketersediaan kredit. Dalam lingkungan alam, pemasar harus mengamati kekurangan bahan baku, peningkatan biaya energi dan tingkat polusi serta peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup. Dalam teknologi, mereka harus memperhitungkan percepatan perubahan teknologi, peluang inovasi, anggaran litbang yang beragam dan peningkatan peraturan pemerintah yang disebabkan oleh perubahan teknologi. Dalam politik/hukum, pemasar harus bekerja dibawah banyak undang-undang yang mengatur praktek bisnis dan dengan beragam kelompok dengan kepentingan khusus.
Terakhir, dalam social/budaya mereka harus memahami pandangan orang terhadap dirinya, sesama, organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta produk pasar yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar dan sekunder masyarakat dan mencari tahu kebutuhan-kebutuhan sub-kultur dalam suatu masyarakat.
PT. Pos Indonesia selama puluhan tahun menjadi perusahaan utama bagi masyarakat ketika berkirim surat. Angka penjualan perusahaan ini berlipat-lipat pada saat hari raya seperti Idul Fitri dan Natal. Banyaknya kartu lebaran, kartu yang kita kirimkan bisa terlambat berhari-hari. Namun kehadiran handphone dengan teknologi SMS telah membuat konsumen pos banyak yang berpindah ke layanan ini sehingga PT. Pos Indonesia akhirnya harus merubah pola bisnis yang mereka jalankan. dengan SMS, Anda bisa mengirimkan selamat hari raya untuk seratus orang hanya dalam waktu singkat. Dua puluh tahun lalu, siapa yang menyangka bahwa saingan utama PT. Pos Indonesia adalah handphone. Dengan pertumbuhan industri ini yang mencapai 50 persen setahun, musuh baru ini seperti pelari sprint yang terus meninggalkan jauh industri surat-menyurat.
Oleh karena Pemasar yang baik adalah pemasar yang selalu memperhitungkan segala kemungkinan perubahan yang terjadi. Di dalam perencanaan pemasaran, para pemasar biasanya melakukan analisa 4 C (Consumer, Competitor, Company dan Change) sebelum membuat strategi. Pemasar umumnya menganalisa bagaimana perilaku konsumen, aktivitas kompetitor, kapabilitas perusahaan dan juga perubahan. Namun dari 4C tersebut, Change adalah area dimana umumnya pemasar tidak menguasai dengan baik. Pengalaman “berperang” membuat pemasar lebih mudah mengenali siapa konsumen kita, bagaimana kompetitor bergerak dan seberapa besar “senjata” yang dimiliki oleh perusahaan. Namun unsur change terkadang bukanlah sesuatu yang kasat mata terjadi di lapangan. Termasuk di dalam change selain teknologi adalah perubahan ekonomi, sosial, life style, politik, dan lain-lain.Yang cukup merepotkan, unsur change ini relatif lebih sulit diprediksi dibandingkan unsur 4C yang lain.
Gerbang era globalisasi dunia telah terbuka, khususnya sejak awal millennium lalu, yang ditandai dengan menipisnya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam segala aspek sumber daya. Sebagaimana telah di siratkan dalam berbagai perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang berawal dari perjanjian perdagangan multilateral (GATT) pada perundingan Uruguay maupun kesepakatan pelaksanaan wilayah perdagangan bebas di Asia (AFTA) bagi negara-negara kawasan Asia. Memasuki era globalisasi berarti pula memasuki era perdagangan bebas, yang menuntut setiap pelaku usaha untuk lebih meningkatkan keunggulan kompetitifnya bila ingin tetap eksis dalam pasar global. Seluruh pelaku usaha mau tidak mau harus mempersiapkan diri bila ingin tetap sukses dalam era perdagangan bebas. Tidak terkecuali para pelaku usaha di Indonesia, dengan mengingat kawasan Asia pun dengan segera telah memberlakukan AFTA pada tahun 2008-2010, dimana untuk mempersiapkan hal itu akan diterapkan penghapusan segala bentuk proteksi bagi pelaku bisnis domestik dalam bentuk penurunan struktur tarif (CPET) secara bertahap.
Beberapa kewajiban dari perundingan yang melahirkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) itu adalah:
- Setiap negara harus memberikan perlakuan yang sama baiknya, pada produk atau jasa yang berasal dari negara lain.
- Adanya transparansi dalam setiap aturan main yang diterapkan.
Adapun ketentuan mengenai akses pasar menyatakan bahwa setiap negara berkewajiban memberikan hak kepada pengusaha negara lain untuk memasuki pasar negaranya, khususnya untuk sektor-sektor produk dan jasa yang telah dinyatakan sebagai sektor terbuka.Dengan demikian akan tercipta suatu lingkungan persaingan yang sangat tajam, yang tidak akan terlepas dari kemampuan penguasaan terhadap sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi serta kemampuan dalam memanfaatkan peluang pada kancah perdagangan internasional.
Untuk itu diperlukan suatu keunggulan kompetitif yang sangat kuat agar dapat bertahan dan berkembang di era globalisasi, karena tidak dimungkinkannya lagi berlaku jaminan proteksi dari pemerintah setempat untuk pelaku usaha domestik yang ingin memasuki pasar dunia. Hanya pelaku usaha yang mampu meningkatkan keunggulan kompetitifnya yang berhasil meraih dan meningkatkan pangsa pasar dalam kancah internasional. Dalam setiap rekomendasinya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) selalu menekankan pentingnya masalah stabilitas ekonomi-politik, adanya transparansi, peningkatan efisiensi, pengembangan infrastruktur, kerjasama dalam bidang teknologi dan finansial serta pengembangan sumber daya manusia. Rekomendasi tersebut dianggap penting untuk dilaksanakan oleh setiap pelaku usaha guna dapat memperkuat dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
Berbagai perubahan telah terjadi dalam dunia lingkungan usaha, baik dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya maupun teknologi. Untuk dapat menentukan arah dan strategi yang tepat dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi maka suatu kajian lingkungan usaha secara menyeluruh perlu dilakukan terlebih dahulu sebagai dasar pertimbangan langkah strategis selanjutnya.
Politik
Era demokratisasi telah merebak hampir di seluruh kawasan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Sejalan dengan meningkatnya sistem demokratisasi, maka kesadaran akan perlunya sistem otonomi juga semakin meningkat. Ide bahwa suatu pemerintahan ataupun pimpinan pusat dalam bentuk satu mainframe yang merupakan bagian penting dari keseluruhan pemerintahan akan menjadi usang. Kondisi ini menuntut terlaksananya transparansi dalam setiap aspek berbangsa dan bernegara. Tren-tren dunia secara luar biasa akan menuju ke arah kebebasan politik. Indonesia sendiri akhir-akhir ini telah mengalami kemajuan yang sangat tajam dan berarti dalam kehidupan berdemokrasi. Masa pembelajaran yang diperlukan Indonesia memang sempat menimbulkan ketidak stabilan politik pada awal-awal tahap mengenal bentuk demokrasi seutuhnya. Periode ini memang sempat menyebabkan meningkatnya country risk, khususnya di mata para investor dunia. Kemampuan pemerintah untuk menjaga kestabilan politik dalam negeri yang menjamin kepastian hukum dan penegakkan aturan yang jelas, menjadi faktor penting bagi keputusan investor untuk memilih sebuah negara sebagai tempat menanamkan modal dan mengembangkan usaha.
Ekonomi
Tingkat persaingan menjadi semakin tajam dalam memasuki era globalisasi ini. Perdagangan bebas memungkinkan mengalirnya barang dan jasa antar negara tanpa adanya hambatan yang berarti. Kondisi ini tentu menuntut kesiapan dan ketangguhan dari setiap pelaku usaha bila tidak ingin tersingkir dari pasar dunia. Keunggulan komparatif seperti mengandalkan tenaga kerja murah tidak lagi terlalu berarti, sejak dimungkinkannya dilakukan multi sourcing pada era pasar bebas. Untuk itu diperlukan keunggulan kompetitif yang lebih kuat, baik dalam hal sumber daya manusia yang berkualitas, penguasaan teknologi maupun kemampuan akses pasar yang luas melampaui batas-batas negara, dalam menghadapi persaingan yang kian meningkat.
Tren-tren dunia secara luar biasa juga menuju ke arah pembentukan aliansi ekonomi guna menunjang keunggulan kompetitif. Suatu trend besar yang akan terjadi di dalam komunitas bisnis global adalah trend aliansi strategis. Dimana sebagian besar aliansi strategis itu akan berskala internasional. Deregulasi, liberalisasi dan swastanisasi segera melanda dan melaju di seluruh kawasan dunia. Pasar bebas semakin memungkinkan kepemilikan sebuah perusahaan oleh banyak investor di penjuru dunia sehingga mayoritas kepemilikan di satu pihak tidak lagi menjadi hal utama yang menentukan keberhasilan untuk dapat memasuki pasar global. Situasi ekonomi Indonesia yang semakin membaik dengan semakin pulihnya tingkat kestabilan dalam negeri akan sangat mendukung masuknya pelaku-pelaku usaha dari manca negara untuk melakukan aliansi strategis dengan pelaku-pelaku usaha di Indonesia.
Kecenderungan lain yang terjadi adalah pemfokusan seluruh sumber daya hanya pada unit usaha yang berprospek dan menguntungkan serta sesuai dengan nilai-nilai maupun kepentingan strategis jangka panjang.
Pemilihan pemfokusan ini dapat dilakukan berdasarkan evaluasi atas beberapa kriteria tertentu yaitu:
- Prospek atau nilai usaha.
- Kesesuaian dengan visi dan misi perusahaan.
Pemfokusan ini akan lebih memungkinkan setiap pelaku usaha untuk dapat mencurahkan perhatian dan seluruh sumber dayanya dalam mencapai keuntungan tertinggi dengan meningkatkan core competency di bidang-bidang yang terpilih saja, yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa trend yang akan terjadi sebagai akibat dari terbukanya perdagangan bebas adalah:
- Spesialisasi kegiatan ekonomi
- Mengalirnya arus modal atau investasi untuk memperoleh production based yang paling kompetitif dalam upaya meningkatkan pangsa pasar.
Sosial
Kecenderungan terjadinya perubahan sosial maupun gaya hidup dari desa menuju metropolitan, dari konsumsi produk padat karya menuju sarat teknologi canggih pada masyarakat dunia maupun sebagian besar masyarakat Indonesia semakin menuntut tingkat kepraktisan dalam gaya hidup serta meningkatkan kesadaran akan kebutuhan informasi. Hal ini semakin meningkatkan kebutuhan akan pemberdayaan setiap elemen dalam masyarakat untuk dapat lebih fleksibel serta tangguh dalam menghadapi dinamika dunia, yang menuju pada suatu sistem dunia tanpa batas.
Pertumbuhan yang luar biasa akan segera menyusul ketika orang dibebaskan untuk menyumbangkan ide dan energinya, dengan tidak adanya lagi keharusan untuk menerima segalanya yang datang dari pemerintahan atau pimpinan pusat. Hal ini melahirkan suatu pergeseran tatanan sosial baru dari sentralisasi menuju desentralisasi. Derasnya arus informasi serta banyaknya pilihan produk dan jasa akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pada produk dan jasa yang berkualitas tinggi.Kebebasan dan keterbukaan pasar dunia akan diberikan pada siapapun yang dapat memenuhi standar persyaratan teknis maupun standar persyaratan sistem jaminan mutu, melalui prosedur pengujian yang diakui oleh lembaga akreditasi dan sertifikasi internasional.
Ketidakmampuan pelaku usaha untuk memenuhi standar kualitas internasional akan mengurangi daya saingnya di pasar bebas, terutama bagi mereka yang menginginkan pengembangan usaha ke arah bentuk transnational company guna dapat merambah pasar internasional. Pencapaian standar kualitas ini hanya dimungkinkan dengan adanya dukungan yang kuat dari sumber daya yang berkualitas (termasuk sumber daya manusia), sistem manajemen yang baik serta nilai-nilai budaya perusahan yang mengakar kuat, dibarengi dengan adanya komitmen terhadap visi dan misi yang jelas.
Budaya
Revolusi dalam teknologi, khususnya teknologi informatika dan telekomunikasi telah membuat segalanya menjadi transparan. Kemajuan di bidang teknologi maupun infrastruktur penunjang lainnya telah membuat terjadinya evolusi budaya menuju budaya yang lebih mandiri, serta semakin meningkatnya kesadaran untuk memperluas pengetahuan. Dengan demikian akan tercipta suatu jaringan masyarakat yang global, tanpa adanya lagi batas-batas wilayah yang nyata.
Tren ini akan merupakan peluang emas tersendiri dari sisi ekonomi, khususnya dari segi pariwisata. Melakukan perjalanan pariwisata akan menjadi budaya tersendiri yang diakibatkan oleh tren informasi global. Sarana infrastruktur tentu menjadi penunjang yang sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan sektor pariwisata yang semakin pesat.
Teknologi
Bahwa kemajuan pesat dalam teknologi, khususnya telekomunikasi dan informatika telah membuat evolusi dalam segala aspek kehidupan, khususnya dalam aspek sosial budaya. Era transparansi telah dimulai, yang membuat tidak adanya lagi batas-batas yang nyata antar negara, khususnya dalam dunia usaha. Kondisi globalisasi ini semakin memun
Pergeseran produk dan jasa dari padat karya menjadi sarat teknologi akan terjadi dalam kurun waktu yang tidak lama lagi. Telekomunikasi akan merupakan kekuatan penggerak yang secara serentak menciptakan ekonomi global yang besar sekali. Serta di dalam jaringan ekonomi global abad ke 21, teknologi informasi akan mendorong perubahan, sama pastinya seperti ketika manufaktur mendorong perubahan di dalam era industri.
Kemajuan pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informatika melahirkan suatu bentuk perdagangan baru berupa perdagangan menggunakan media elektronik (e-commerce) yang memungkinkan terjadinya perdagangan melewati batas-batas negara serta penguasaan pasar dunia dalam bentuk transnational company. Tren e-commerceini telah menunjukkan betapa semakin tipisnya batas-batas wilayah antar negara di dunia yang semakin global sejalan dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dunia akan gaya hidup yang lebih praktis.
Pada dasarnya ada empat ide dasar yang sedang terwujud di dunia ini yang disebabkan oleh perkembangan teknologi:
- Pembauran teknologi
- Aliansi strategi
- Pembentukan jaringan global
- Akses pada teknologi informasi-telekomunikasi untuk pengembangan individu
Semakin besar kemajuan dalam akses informasi, akan semakin besar pula kemampuan dan kesempatan setiap pelaku usaha untuk belajar dan mendapatkan keuntungan melalui pembagian informasi penting dari seluruh dunia. Penguasaan informasi merupakan faktor penting bagi para pelaku usaha di negara-negara berkembang. Bersama dengan gencarnya gerakan swastanisasi dan program pendidikan, hal lain yang paling mendukung kesejahteraan ekonomi negara yang sedang berkembang adalah prasarana telekomunikasi dan akses informasi.
Tanpa prasarana telekomunikasi dan informasi maka perekonomian suatu bangsa akan gagal. Tepat ketika bergerak secara global ke satu pasar ekonomi maka kita pun bergerak dalam telekomunikasi ke satu jaringan tingkat dunia dengan keterkaitan satu sama lain.Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah pula menciptakan semakin banyak jenis jasa yang dapat diperdagangkan. Bahkan kemajuan teknologi akan memacu proses pemberdayaan individual yang melahirkan semakin banyak bentuk perdagangan hak intelektual atau hak cipta. Adanya kecenderungan ini telah membuat kesepakatan perundingan perdagangan multilateral (GATT) dalam putaran Uruguay menghasilkan aturan-aturan baru dalam bidang perdagangan jasa atau services (GATS) serta perdagangan hak-hak intelektual (TRIPs).
Adanya kesepakatan tersebut menunjukkan semakin tingginya tingkat pengakuan dan penghargaan masyarakat dunia akan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun disadari bahwa tidak semua negara memiliki tingkat kemajuan yang sama dalam hal teknologi, walaupun era pasar bebas sangat menuntut kemampuan dan pengusaan teknologi sebagai salah satu kunci keunggulan kompetitif. Kondisi ini akan menciptakan terjadinya suatu aliansi strategis ataupun kooperasi yang saling menguntungkan antar perusahaan dari berbagai negara.
Manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, peralatan, bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa dijualbelikan.
Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata operasional, artinya dalah pengaturan pada masalah produksi atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa.
Selanjutnya, secara definisi, manajemen operasional juga sebagai penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan produksi. Baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi manajemen operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional mesti juga memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem ini termasuk juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat rancangan serta analisis dalam operasi nanti. Yang ketiga atau terakhir mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen operasional. Sebagaimana diketahui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen operasional yang tengah dijalankan. Oleh karena itu, manjemen operasional sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan seorang pemimpin operasional.
Dalam persoalan manajemen operasional, ada struktur kepengurusan yang mesti dibentuk, tetapi bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga dilaksanakan sebagaimana fungsi dari masing-masing tugasnya. Pimpinan tertinggi dalam sistem manajemen operasional adalah manajer operasional. Tugas dari seorang manajer adalah melakukan dan memetakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan tugasnya, misalnya membuat konsep dalam hal perencanaan, pembentukan staf, pengorganisasian, serta memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengendalikan manajemen operasional secara keseluruhan. Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam hal pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang terus dikontrol, serta waktu yang tepat dalam memanjakan konsumen, sesuai dengan permintaan para konsumen, maka rasanya pas, jika para manajer operasional memanjakan konsumen.
Dalam dunia manajemen operasional, para pemegang keputusan, manajer operasional juga memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa. Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi operasi. Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan dalam pengembangannya, seperti harus disiapkan adanya proses produksi dan operasi, ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi perencanaan serta pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang harus ada pada pola manajemen operasional.
Jika kita melihat dari segi ruang lingkup manajemen operasional, akan mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan. Ambil contoh, kita membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu sendiri. Kita tentu harus melakukan seleksi dari perencanaan suatu desain produk tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan dalam peralatan, memilih lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, kita juga mesti menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja nanti, juga membuat rancangan tugas pekerjaan. langkah terakhir, menyusun strategi dalam memproduksi serta pemilihan kapasitas yang baik.
Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam manajemen operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi manajemen sumber daya manusia. Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada manajemen operasional.
Perusahaan Susu Sapi
Saat ini sangat banyak sekali kasus kasus tentang gizi buruk di negeri kita, daerah daerah yang terpencil dan masih jauh dari jangkauan pemerintah sangat banyak yang mengalami kasus tersebut, untuk itu. Kami ingin memberikan suatu inovasi baru tentang pembuatan susu segar yang salah satunya adalah upaya untuk pencegahan dan pengurangan adanya kasus Gizi buruk.
Kami memiliki ide ini karena terbukti bahwa kebutuhan gizi di Indonesia masih kurang, terbukti dengan adanya kasus kasus gizi buruk di Indonesia, kami beranggapan bahwa langkah ini sangat tepat untuk sebuah pengembangan usaha kami. Dengan menawarkan produk yang baik dan dengan harga yang sangat terjangkau untuk mendapatkan suatu simbiosis mutualisme.
Di dalam usaha industry peternakan ini, kita dapat memiliki beberapa manfaat lain, yaitu penggunaan kotoran sapi yang nantinya digunakan untuk pupuk kompos sebagai bahan industry tanaman holtikultural, dimana tanah yang digunakan menggunakan campuran kotoran sapi sebagai pupuk alami yang tidak merusak kandungan unsure hara dari tanah.
Beberapa strategi yang kami gunakan di sini adalah..
Perencanaan
Produksi Pupuk Kompos dan Produksi Susu Sapi segar
– Strategi
1. Pembelian sapi dengan harga miring dan memilih sapi yang terbaik dengan harga yang murah
2. Memberikan harga yang sesuai bagi masyarakat
3. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
4. Pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah kotoran peternakan sapi
5. Pemasaran kepada produk Hidroponik dan Holtikultural sebagai perusahaan yang sangat
membutuhkan pupuk kompos
6. Penyuluhan terhadap petani untuk menggunakan bahan alami sehingga tidak merusak tanah
dengan adanya bahan kimia
7. Menjual produk dengan harga bersaing
8. Memilih lokasi wilayah kota yang memiliki lahan kecil dan membutuhkan penghijauan
9. Mencari bahan dengan peternakan sapi dari masyarakat sehingga limbah dari sapi dapat diolah
dengan baik
– Kebijaksanaan
1. Mencari sapi perah yang terbaik dengan produksi susu yang terbaik
2. Memilih tempat yang jauh dari pemukiman agar tidak mengganggu masyarakat
3. Memberikan harga yang sesuai dengan produk yang tersedia
4. Mempromosikan dengan penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya produk tanaman
organic, yang dimana produk organik lebih laku untuk menuju pasar internasional
– Progam Kerja
1. Mengumpulkan anggota untuk mempersiapkan pendirian badan usaha
2. Merekrut dan mempersiapkan susunan organisasi dam pemilihan kepengurusan
3. Mempersiapkan tugas yang dilakukan untuk pendirian badan usaha dan setoran awal sebagai
modal awal perusahaan
4. Mempersiapkan surat surat dan izin untuk pendirian badan usaha
5. Mendirikan peternakan sapi perah untuk mendapatkan bahan baku Susu dan pupuk kompos
6. Membeli mesin untuk pengolahan susu sapi dan pengolahan pupuk kompos
7. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat sebagai tindakan awal untuk promosi dan
pemasaran
8. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya gizi bagi masyarakat dan penggunaan pupuk
organik bagi tanaman untuk merawat unsur hara yang terdapat pada tanah yang kini sedikit
menipis karena pengaruh pestisidat
9. Memberikan penyuluhan fungsi tanah agar merawat dan menjaga zat penting yang terkandung
dalam tanah
10.Memasarkan produk kepada perusahaan-perusahaan yang menggunakan pertanian hidroponik
dan hortikultura
11.Mendekati masyarakat perkotaan yang memiliki lahan sempit dan memberikan pengarahan tentang penghijauan di daerah perkotaan
Visi Misi Perusahaan:
Visi
“Menjadi perusahaan yang sosialis untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan ikut serta dalam perkembangan ekonomi masyarakat untuk kesejahteraan bersama”
Misi
1. Membangunan masyarakat yang sehat bersama Susu Sapi Segar
2. Memenuhi Gizi masyarkat dengan konsumsi Susu Sapi Segar
3. Mengembalikan unsure unsure hara dan zat lain di dalam tanah dengan olahan pupuk kompos
olahan Susu Sapi Segar
4. Mengembangkan penanaman menggunakan teknik Holtikultural untuk menjaga tingkat unsure
hara pada tanaman dan membangun penghijauan di daerah perkotaan
Computer Integrated Manufacturing (CIM) merupakan pendekatan dalam bidang manufaktur yang menggunakan komputer untuk mengontrol keseluruhan proses produksi. Proses produksi menjadi sangat mudah dijalankan dengan integrasi software (program komputer) dan hardware (mesin produksi). Proses produksi pun menjadi lebih cepat dan produktivitas menjadi meningkat. Sebagai metode menufaktur, tiga komponen membedakan CIM dari metodologi manufaktur lain yaitu: – Sarana untuk data, pengambilan manipulasi penyimpanan, dan penyajian – Mekanisme untuk sensing dan modifikasi proses – Algoritma untuk menyatukan komponen pengolahan data dengan sensor/komponen modifikasi. Menurut Ang, CIM didefinisikan sebagai integrasi otomasi dalam sebuah perusahaan. CIM bukan berarti bertujuan untuk membuat otomasi secara utuh atau keseluruhan akan tetapi memiliki tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan memperoleh keseimbangan produksi dari adanya integrasi antara manusia dan otomasi. Selain itu juga diperoleh dengan adanya penggunaan teknologi sebagai database dan komunikasi data dalam mengintegrasikan desain, sistem manufaktur, dan fungsi bisnis yang terotomasi. CIM pada setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda dan unik sesuai dengan pengaruh perusahaan yang berasal dari luar. Menurut Novitasari, ada dua hal pokok yang harus ada dalam CIM yakni sistem otomasi yang menjalankan fungsi aktivitas fisik dan sistem komputer yang mengolah informasi. Sebuah sistem dikatakan mengaplikasikan CIM jika memenuhi ketiga syarat dibawah ini: (a) antar operator maupun antar divisi bisa mendapatkan informasi yang sama (b) antar bagian maupun antar divisi dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain (c) setiap saat sistem dapat menyediakan gambaran umum kondisi perusahaan mulai dari level operasi produksi manufaktur hingga level marketing. Sebuah perusahaan memiliki sistem yang unik dan berbeda sesuai dengan karakter perusahaan. Untuk itu dalam implementasi sebuah proyek juga akan memiliki tahapan yang berbeda atau ada juga yang sama. Penjelasan berikut ini didapatkan dari beberapa literatur jurnal internasional yang menyajikan tahapan-tahapan dalam implementasi suatu proyek yaitu dalam bidang sistem otomasi dan IT. Nantinya dari tahapan-tahapan implementasi yang disajikan dalam jurnal internasional tersebut akan dipilih dan diadopsi untuk membentuk konsep identifikasi risiko pada penelitian ini.
Industri manufaktur adalah suatu usaha ekonomi yang melakukan kegiatan manufaktur yaitu menambah nilai barang/materi dengan mengubah bentuk atau sifat atau dengan menggabungkan dengan bahan lain yang telah diolah . Pada saat ini industri manufaktur di Indonesia meningkat secara kuantitas. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri manufaktur di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 24.445 unit. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24.468 unit. Jumlah industri manufaktur yang banyak di Indonesia menyebabkan persaingan secara kompetitif. Menurut Levy, persaingan kompetitif di industri manufaktur tidak hanya dipengaruhi faktor harga produk melainkan faktor non-harga yang meliputi desain produk, kualitas, inovasi produk, respon pengiriman produk yang cepat, variansi produk, dan fleksibilitas. Untuk memenangkan persaingan tersebut, maka industri manufaktur perlu menyadari kebutuhan akan investasi dalam bidang teknologi.
Teknologi yang dimaksud dalam hal ini adalah program (software) dalam komputer, telekomunikasi dan lain sebagainya untuk mencapai fleksibilitas. Industri manufaktur banyak macamnya, salah satunya yaitu industri pakan ternak. Industri pakan ternak berdiri untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Kebutuhan akan pakan ternak di Indonesia cukup besar. Hal ini dapat ditunjukkan dengan permintaan akan pakan ternak yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah ternak dari tahun ke tahun. Melihat perkembangan dan peningkatan populasi ternak tiap tahun, industri pakan ternak menganggap hal ini sebagai peluang. Pakan ternak memiliki kontribusi 70% dari total biaya produksi peternakan. Berdasarkan Market Intelligence Report tentang perkembangan industri pakan ternak, terdapat kurang lebih 50 industri pakan ternak di Indonesia. Industri pakan ternak yang mendominasi diantaranya yaitu Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, Sierad Produce, CJ Feed, Gold Coin, dan Sentra Profeed. Secara umum, industri pakan ternak mengalami pertumbuhan rata- rata 8.4% dalam periode lima tahun terakhir. PT. X merupakan industri pakan ternak di Krian yang dibangun pada 1971 dan mulai beroperasi pada tahun 1972. Selain bergerak dalam industri pakan ternak, perusahaan ini juga bergerak dalam bidang pengolahan daging ayam dan Day Old Chick (DOC). PT. X juga memiliki kegiatan usaha lain yaitu dalam bidang peralatan peternakan, peternakan, dan penyertaan saham pada perusahaan lain. PT. X pertama kali berdiri di Jakarta yang hingga saat ini dijadikan head office. Dalam perkembangannya saat ini PT. X memiliki banyak anak cabang/plant yang tersebar di seluruh Indonesia guna memenuhi kapasitas produksi. Anak cabang yang ada yaitu di Balaraja, Krian, Taman-Sidoarjo, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Makasar, Lampung, Serang, dan Bali. Berdasarkan laporan tahunan PT. X pada tahun 2011, Perseroan mencatat penjualan pakan ternak sebesar Rp. 13.822 miliar atau meningkat 23.3% dari Rp. 11.208 miliar pada tahun 2010. Pakan ternak yang diproduksi tersebut didistibusikan di dalam maupun luar Pulau Jawa. Produksi yang dilakukan oleh PT. X adalah setiap hari selama 24 jam. Kapasitas produksi pakan ternak yang dihasilkan oleh PT. X Krian plant tiap tahun mengalami peningkatan yang ditunjukkan pada untuk menghadapi persaingan industri manufaktur yang kompetitif dan juga pemenuhan kebutuhan akan pakan ternak yang tinggi, maka salah satu cara untuk mengatasi agar industri mampu mendapatkan keuntungan yang tinggi secara efisien adalah dengan mengonversi proses produksi yang bersifat manual ke dalam sistem otomasi yang terintegrasi. Konsep sistem otomasi terintegrasi yang ada saat ini umumnya menggunakan Computer Integrated Manufacturing (CIM) yang merupakan konsep integrasi antara fungsi engineering, marketing, dan manufacturing beserta teknologi informasi di dalamnya . Menurut Groover, CIM terdiri dari desain dan mesin-mesin manufaktur yang diprogram sehingga menjadi terpusat dan terpadu dengan komputer untuk melakukan pengawasan sebagai suatu kesatuan system. CIM juga merupakan integrasi keseluruhan proses bisnis mulai dari supplier sampai dengan customer. Konsep CIM menawarkan beberapa keuntungan yaitu mampu meningkatkan utilisasi mesin dan produktivitas kerja, serta mampu mereduksi work-in-process inventory, sejumlah tools/mesin, gaji pegawai, lead time, dan set-up cost. Konsistensi akan kualitas produk dan minimasi kebutuhan akan ruang produksi juga merupakan kelebihan konsep ini. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang dapat menimbulkan kerugian. Risiko yang ada dapat dikelola dengan manajemen risiko. Menurut Susilo, manajemen risiko dapat diterapkan ke seluruh organisasi pada keseluruhan area baik pada suatu fungsi khusus, proyek, proses maupun suatu kegiatan. Begitu pula dapat dilakukan dalam updating CIM ini dalam sebuah perusahaan. Pengelolaan manajemen risiko yang baik akan menjadi kekuatan vital bagi corporate governance. Dalam perkembangannya, PT. X telah menggunakan sistem otomasi dalam proses produksi. Mesin-mesin produksi yang ada pada PT. X sudah diintegrasikan dengan program komputer bernama SERA. Dengan adanya program komputer ini, operator dapat menjalankan proses produksi secara otomatis. Walaupun begitu, operator juga masih melakukan kontrol proses produksi baik dalam program maupun aktual di lapangan.
Pada waktu pertama kali didirikan proses produksi PT. X dilakukan secara manual. PT. X berencana meng- updating sistem produksi menjadi otomatis secara bertahap seiring dengan penambahan kapasitas produksi. Updating CIM perusahaan pakan ternak ini merupakan sebuah proyek untuk menambahkan mesin beserta konfigurasi dan integrasi antara software-hardware. Adapun sejarah perkembangan updating sistem manufaktur otomasi terintegrasi proses produksi yang dilakukan PT. X. PT. X belum pernah melakukan manajemen risiko untuk proyek updating sistem manufaktur otomasi terintegrasi tersebut. Potensi risiko pasti akan terjadi baik dari segi tahapan implementasi, stakeholder, dan aliran informasi dalam updating CIM di perusahaan pakan ternak. Untuk menghindari potensi risiko tersebut, perlu dilakukan suatu pengelolaan risiko. Proses manajemen risiko yang akan dilakukan terdiri atas penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko serta mitigasi risiko dengan mengadopsi framework Manajemen Risiko ISO 31000:2009. Framework ini merupakan standar internasional yang bersifat generik sehingga dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan meliputi strategi & keputusan, operasional, fungsi, produk, jasa dan aset. Keunggulan framework ini daripada standar yang lain adalah adanya feedback loop review dan monitor secara kontinyu. Setiap proses yang dijalankan dikomunikasikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan manajemen. Hasil dari proses asesmen yang dilakukan akan mampu mengidentifikasi risiko yang muncul hingga memberikan rekomendasi mitigasi risiko dalam updating CIM di PT. X. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan melakukan asesmen pada risiko yang ditimbulkan ketika updating CIM di perusahaan pakan ternak. Selain itu mitigasi risiko juga dilakukan dengan mengadopsi standar ISO 31000:2009. Pada penelitian ini data dan informasi yang dilakukan asesmen sudah terverifikasi oleh pihak perusahaan serta tidak adanya perubahan yang signifikasn terhadap kondisi perusahaan. Pada penelitian ini tidak sampai melakukan implementasi mitigasi risiko. Penelitian ini hanya memberikan kajian pengelolaan risiko pada updating CIM di perusahaan pakan ternak karena sebelumnya belum pernah dilakukan.
Salah satu masalah utama tentang CIM adalah alat ketidaksesuaian dan kesulitan integrasi protocol. Mengintegrasikan pengendali merek peralatan yang berbeda dengan robot, konveyor, dan pengendali pengawasan merupakan tugas yang memakan waktu dengan banyak jebakan. Investasi besar dan waktu dan dibutuhkan untuk perangkat lunak, perangkat keras, komunikasi, dan integrasi tidak dapat dibenarkan secara finansial dengan mudah. Isu penting lainnya adalah integritas data. Mesin bereaksi untuk data yang buruk, dan biaya pemeliharaan data serta system informasi umum biaya departemen lebih tinggi daripada di fasilitas non-CIM. Masalah lainnya adalah usaha untuk program logika yang luas untuk menghasilkan jadwal dan urutan bagian mengoptimalkan. Komputer manufaktur yang terintegrasi adalah alat operasional yang, jika diterapkan dengan benar, akan memberikan dimensi baru untuk bersaing, dengan cepat memperkenalkan produk-produk berkualitas tinggi.
UKM atau usaha kecil menengah adalah entitas usaha yang mempunyai atau memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. UKM memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sector tradisional maupun modern,namun sebagian besar berbentuk usaha kecil yang bergerak di sector pertanian. Dalam menjalankan UKM tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, namun UKM juga menghadapi persaingan yang semakin ketat, karena semakin terbukanya pasar di dalam negeri, semakin banyaknya barang dan jasa yang berasal dari luar negeri sebagai dampak terjadinya era globalisasi.
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Dengan adanya UKM menyebabkan PDB ( Produk Domestik Bruto ) terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi UKM tetap rawan karena keberpihakan bank yang rendah, pasar bebas yang mulai di buka serta terbatasnya kebijakan yang mendukung sector usaha kecil. Upaya pengembangan UKM dengan mensinergikannya dengan industry besar melalui pola kemitraan, juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah.
Adapun masalah yang dihadapi oleh sector UKM adalah kurangnya permodalan yang diperlukan untuk mengembangkan satu unit usaha. Karena UKM dalah usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, maka hanya mengandalkan modal dari pemilik. Pinjaman dari bank sangat sulit didapatkan karena banyaknya persyaratan administratif. Selain modal masalah yang di hadapi UKM adalah sumber daya manusia yang terbatas dari segi pendidikan formal, maupun pengetahuan dan keterampilan. Dan masalah yang terakhir yaitu lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar usaha kecil yang mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif.
Peranan UKM dalam perekonomian nasional diakui sangat besar dilihat dari kontribusi UKM terhadap lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan dan sebagi penggerak peningkatan ekspor manufaktur atau non migas. Krisis moneter yang pernah terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa UKM relatif lebih bertahan dari pada usaha skala besar yang banyak mengalami kebangkrutan.
Agar UKM di Indonesia dapat berkembang sesuai yang di harapkan sangat diperlukan kebijakan dari pemerintah seperti menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendorong perkembangan UKM , melakukan investasi dalam infrastruktur tradisional dan teknologis, mengembangkan daya tarik bagi investasi asing langsung, desentralisasi politik dan ekonomi di tingkat provinsi dan kabupaten dan masih banyak lagi kebijakan pemerintah yang lainnya terutama mempermudah perijinan usaha.
UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas.
Karakteristik UKM di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AKATIGA, the Center for Micro and Small Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the Center for Economic and Social Studies (CESS), adalah mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas UKM dalam melakukan penyesuaian proses produksinya, mampu berkembang dengan modal sendiri, mampu mengembalikan pinjaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat dalam hal birokrasi.
Keberadaan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat strategis dalam rangka peningkatan perekonomian. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga kerja disektor itu. Ketangguhan UKM telah terbukti sebagai jaring pengaman perekonomian di saat perusahaan besar banyak yang gulung tikar. Untuk itu pengembangan UKM di Indonesia ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius dalam rangka peningkatan kemampuan pengusaha untuk bersaing pada pasar regional dan internasional.
Tantangan yang di hadapi pengusaha UKM saat ini sangatlah berat karena persaingan semakin ketat disebabkan oleh masuknya produk-produk luar negeri khususnya Cina, Jepang dan Korea. Situasi ini di pengaruhi oleh tingginya minat konsumen untuk membeli produk tersebut karena mutu dan kualitas dan harga yang lebih murah. Selain produk-produk yang baru, barang-barang bekas yang setengah pakai masih sangat disukai oleh para konsumen di Indonesia. Fenomena ini menjadi sangat meyakinkan kita konsumen bahwa produk dari luar tersebut lebih baik dilihat dari kualitas, harga dan daya jangkau masyarakat. Di lain pihak kenyataannya bahwa produk-produk yang di jual UKM di Indonesia kurang mendapat respon oleh masyarakat.
Kekhawatiran akan semakin beratnya tantangan yang di hadapi pengusaha UKM dapat dilihat dari sulitnya para UKM memasarkan hasil produknya mereka. Kondisi ini mengakibatkan menurunnya volume penjualan yang berdampak kepada tidak mampunya UKM untuk menambah tenaga kerja bahkan ada beberapa UKM yang melepaskan tenaga kerjanya karena mereka tidak mampu dari segi peralatan, daerah pemasaran, diversivikasi produk, serta pemberian upah. Keadaan ini memeperjelas bahwa perlu di ketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM agar mapu bersaing memproduksi produk-produk yang diminati masyarakat seperti barang-barang dari Cina, Korea dan Jepang tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM agar mampu berdaya saing tinggi harus dilihat dari kondisi UKM saat ini. Daya saing ditentukan oleh kemampuan SDM untuk memproduksi kualitas barang, harga, disain, dan faktor lingkungan yang memberikan faktor kondusif agar UKM mampu bersaing secara ketat. Saingan atau kompetitor UKM di Indonesia menurut permasalahan di atas adalah maraknya produk-produk luar negeri seperti pakaian jadi baik yang baru maupun yang bekas, yang dapat mendapat respon meningkat dari masyarakat karena kualitas, harga terjangkau dan disain yang disenangi.
Untuk menimbangi produk tersebut perlu ditingkatkan kemampuan UKM agar UKM dapat atau mampu memproduksi bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut. Dengan demikian dalam hal ini faktor internalnya antara lain Kemampuan diri untuk memproduksi kualitas barang, Total penjualan, Harga, Modal usaha, Desain, Kemampuan bersaing, Kemampuan memilih jenis usaha. Faktor Sedangkan faktor eksternal yang di duga memepengaruhi adalah: Kran impor yang harus dibatasi, Harga bahan baku, Ongkos transportasi, Jumlah pembeli, Ongkos produksi, dan Teknologi.
Dalam mengembangkan UKM ini juga perlu disosialisasikan pada konsumen Indonesia agar mencintai dan bangga menggunakan produk-produk sendiri, salah satunya dengan mensosialisasikan UKM pada sektor Pendidikan. Kegiatan sosialisasi itu di pandang perlu agar para pelajar dan mahasiswa memperoleh informasi tentang manfaat menggunakan produk dalam negeri secara utuh dan untuk tidak terlena dengan produk dari luar negeri serta lebih mengutamakan penggunaan produk lokal. Menurut Bpk H. Lalu Imran Maliki dalam rubik ANTARA News mengatakan bahwa banyak negara yang baru merdeka, tetapi rakyatnya sudah mampu mengangkat ekonomi negaranya. Itu semua karena memanfaatkan produk buatannya sendiri. Jadi peran tenaga pendidik pun tak kalah pentingnya untuk terus memeberikan pemahaman kepada para siswa tentang pentingnya cinta produk Indonesia.
Oleh karena itu, Potensi pengembangan pasar produk Indonesia ke Internasional masih terbuka lebar, seperti negara tetanga yaitu malaysia. Yang dibutuhkan adalah kejelian pengusaha kita dalam mencari peluang di pasar internasional tersebut. Indonesia yang kaya bahan baku berkualitas dan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya, seperti membuat furniture dan handicraftnya banyak diminati. Dalam bidang ini Indonesia sepertinya tidak pernah kehabisan ide dan inovasi. Boleh di bilang hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam produk furniture dan handicraftnya sesuai budaya setempat. Keragaman pada model, bentuk dan corak inilah yang dapat dijadikan nilai tambah dan dimanfaatkan sebagai daya tarik tersendiri. Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.
Secara singkat tentang komparasi karakteristik dasar UKM antara negara Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Filiphina, dan Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan UKM di Indonesia masih kalah bersaing dengan UKM di negara-negara lain.
Karakteristik-karakteristik dasar tersebut adalah sebagai berikut :
I. Karakteristik dasar UKM di Jepang adalah sebagai berikut :
- Sebagai subkontraktor yang efisien dan handal bagi perusahaan yang besar.
- Hasil learning process sebagai subkontraktor diperoleh kemampuan teknis dalam proses produksi
- Mempunyai efisiensi dan daya saing ekspor
- Dikembangkan IKM yang sangat efisien dan berdaya saing tinggi
II. Karakteristik dasar UKM di Korea Selatan adalah sebagai berikut :
- UKM dijadikan sebagai subkontraktor chaebol (konglomerat raksasa) sebagai kebijakan pemerintah
- Mempunyai orientasi ekspor
- Adanya persaingan internal
III.Karakteristik dasar UKM di Taiwan adalah sebagai berikut :
- Pertumbuhan UKM disebabkan oleh kebijakan finansial melalui kredit yang disalurkan
- Mempunyai orientasi ekspor
IV.Karakteristik dasar UKM di Filipina adalah sebagai berikut :
- Mempunyai export zone
- Mempunyai orientasi ekspor
- Bahan baku lokal
- Perubahan pola subkontrak menjadi original equipment manufacturing (OEM).
- Menuju industi yang high technology
V. Karakteristik dasar UKM di Indonesia adalah sebagai berikut :
- Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
- Masih lemahnya struktur kemitraan dengan Usaha Besar
- Lemahnya quality control terhadap produk
- Belum ada kejelasan standardisasi produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
- Kesulitan dalam akses permodalan terutama dari sumber-sumber keuangan yang formal
- Pengetahuan tentang ekspor masih lemah
- Lemahnya akses pemasaran
- Keterbatasan teknologi, akibatnya produktivitas rendah dan rendahnya kualitas produk
- Keterbatasan bahan baku
Memasuki era perdagangan bebas, persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin tajam. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan supaya dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui penggabungan usaha. Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entity ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger, dan akuisisi. Merger dan akuisisi merupakan suatu cara pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Keduanya merupakan alternatif investasi modal pertumbuhan secara internal atau organis. Dari waktu ke waktu perusahaan lebih menyukai pertumbuhan eksternal melalui merger dan akuisisi dibanding pertumbuhan internal.
Merger di Indonesia telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah alternatif strategi yang menarik bagi banyak perusahaan baik domestik maupun asing untuk melakukannya. Dan menjadi semakin sulit dibendung karena pemerintah sebagai regulator maupun sebagai fasilitator memandang perlu untuk mendorong perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN untuk memperkuat diri dalam menghadapi tantangan globalisasi ekonomi dunia. Tujuannya memang sangat baik yakni untuk memperkuat ekonomi nasional lewat daya saing yang tinggi. Dan untuk itu perusahaan-perusahaan swasta maupun BUMN perlu menyatukan kekuatan mereka agar tidak ‘termakan’ oleh perusahaan multinasional. Kita tidak bisa membendung apalagi melarang perusahaan-perusahaan dunia untuk beroperasi di Indonesia dengan alasan apapun juga.
Merger secara umum adalah penggabungan sedangkan secara hukum di Indonesia merger dapat dalam bentuk Penggabungan atau Peleburan. Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan baru dan masing-masing perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar.
Dalam menuju merger, perusahaan harus memperhatikan banyak aspek seperti aspek operasional, organisasi, hukum, pajak, akuntansi hingga SDM. Seluruh aspek-aspek tersebut dengan tuntutannya masing-masing saling mempengaruhi dan dapat mengaburkan tujuan utama dari keiinganan untuk merger tersebut. Bahkan pada kasus-kasus tertentu menggagalkan rencana merger tersebut. Oleh sebab itu perusahaan dalam merealisasikan rencana mergernya harus benar-benar memahami aturan main baik yang secara eksplisit maupun implisit.
Begitu dua atau lebih organisasi perbankan melakukan strategi merger maka akan terjadi perubahan tingkah laku dari perusahaan gabungan tersebut. Dampak positifnya antara lain:
- Dimungkinkannya pertukaran cadangan cash flow secara internal antar perusahaan yang melakukan merger, sehingga bank hasil merger dapat memanage risiko likuiditas dengan lebih fleksibel.
- Diperolehnya peningkatan modal perusahaan (biasanya CAR akan meningkat tetapi tidak terlalu cukup tinggi) dan adanya keunggulan dalam memanage biaya akibat bertambahnya skala usaha.
- Dicapainya keunggulan market power dalam persaingan, yang kemudian dapat memperbesar margin bunga pinjaman.
Sedangkan pengaruh negatifnya antara lain:
- Karena proses merger biasanya dilakukan atas dorongan untuk cepat terselesaikannya kemelut keuangan di salah satu bank peserta, maka harga penjualan sahamnya cenderung akan dinilai dibawah harga pasar yang wajar.
- Proses merger biasanya diikuti dengan peningkatan ketidakpastian pada pihak direksi, manajer dan karyawan.
- Proses merger perbankan nasional di Indonesia biasanya diikuti dengan pengurangan jumlah pegawai dan staf kurang profesional di perusahaan perbankan hasil merger.
- Terjadinya benturan kepentingan, kondisi saling curiga dan bahkan konflik diantara para anggota komisaris dan direksi. Hal ini terjadi jika bank hasil merger tersebut dikuasai oleh lebih satu pemegang saham pengendali.
Contoh Satu: Merger Bank Exim, Bapindo, BBD dan BDN menjadi Bank Mandiri.
Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan bank-bank swasta yang ada saat ini mengenai penggabungan usaha (merger) dan rekapitulasi, awalnya karena adanya pembengkakan pinjaman luar negeri dan penyaluran kredit pada indstri-industri yang berindikasi adanya KKN. Oleh karena itu pemerintah melakukan restrukturisasi dengan penerbitan obligasi untuk penambahan modal. Adapun bank pemerintah yang akan digabung adalah: (1) Bank Ekspor Impor (Bank Exim), (2) Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), (3) Bank Bumi Daya (BBD), dan (4) Bank Dagang Negara (BDN). Secara resmi tanggal 2 Oktober 1998 penggabungan keempat bank pemerintah telah berganti nama menjadi Bank Mandiri.
Merger yang dilakukan pemerintah terhadap empat bank tidak sehat merupakan pilihan terakhir dibandingkan penutupan (likuidasi) bank-bank BUMN. Tujuan merger ini tidak lain menghindari pengeluaran negara yang lebih besar lagi untuk membayar uang para deposan, mencegah terjadinya domino effect seiring krisis ekonomi yang berlangsung dan bertambahnya jumlah pengangguran. Kinerja Bank Mandiri setelah merger tidak berdampak positif atau dapat dikatakan tidak sehat jika dilihat dari rasio keuangan yang telah dikemukakan sebelumnya. Disamping itu, 70% pendapatan Bank Mandiri berasal dari pendapatan bunga obligasi pemerintah, justru pendapatan bunga dari pemberian kredit hanya sebesar 18% untuk tahun 2001. Dengan demikian, kinerja bank selama tiga tahun ini tidak lebih baik dibandingkan sebelum merger. Merger tidak selalu menciptakan efisiensi, walaupun peningkatan total aktiva dapat mencapai skala ekonomis, belum cukup untuk menciptakan efisiensi Bank Mandiri. Beberapa aspek yang mempengaruhi efisiensi Bank Mandiri terlihat dari aktiva, modal, utang jangka pendek, utang jangka panjang dan jumlah SDM. Sementara itu, Bank Mandiri hanya diposisi keempat apabila dilihat efisiensi relatif diantara bank-bank pemerintah saat ini.
Petimbangan untuk merger :
- Menghindari sanksi penutupan oleh BI karena diperkirakan bank tersebut kesulitan mencapai capital adequacyratio (CAR) 8% di akhir tahun 2001.
- Menghindari pengeluaran negara yang cukup besar untuk membayar para deposan apabila bank-bank tersebut ditutup oleh BI.
- Mencegah terjadinya domino effect, bertambahnya jumlah pengangguran, dan aspek negatif lainnya apabila bank tersebut harus ditutup.
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa inggris acquisition yang berarti pengambil alihan. Kata akuisisi aslinya berasal dari bahasa latin, acquisitio, dari kata kerja acquirere. Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contohnya PT. Indofood melakukan akuisisi terhadap China Minzhong Food Corporation Limited, yang sebelumnya PT.Indofood memiliki 14,95% saham China Minzhong food menjadi 29,33%. Menurut PT. Indofood, Akuisisi ini dilakukan karena perseroan menilai secara strategis bahwa China Minzhong Food dapat diajak bersinergi untuk mengembangkan usaha perusahaan dengan memanfaatkan model bisnis, teknologi, dan kompetensi untuk memperkuat rantai pasokan dan pengembangan produk.
Akuisisi Horisontal adalah mengakuisisi sebuah perusahaan yang bersaing dalam industri yang sama dengan pesaing. Akuisisi horisontal meningkatkan kekuatan pasar perusahaan dengan mendayagunakan sinergi yang berbasiskan biaya dan pendapatan. Contoh: akuisisi yang dilakukan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co terhadap pesaingnya, Worldwide Semiconductor Manufacturing Corp diharapkan akan meningkatkan kapasitas manufaktur perusahaan sampai sedikitnya 14 persen melalui sinergi yang berbasiskan pendapatan dan membuatnya menjadi ”pemimpin dalam pasar kontrak manufaktur” yang pada tahun 2003 bertanggung jawab atas 12 persen dari keseluruhan bisnis industri semikonduktor.
Akuisisi Vertikal adalah sebuah perusahaan yang mengakuisisi pemasok atau penyalur, satu atau lebih barang-barang atau jasanya. Contoh: Merck & Company membeli Medco Containment Service, Inc.Medco, sebuah perusahaan penyalur obat, membuat Merck dapat menciptakan lebih banyak nilai dengan memiliki sumber distribusinya sendiri, karena melalui Medco, Merck memastikan bahwa produk-produknya akan disalurkan
Akuisisi Berkaitan adalah sebuah perusahaan dalam industri yang tingkat keterkaitannya tinggi disebut sabagai akuisisi berkaitan. Jadi perusahaanyang berusaha meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan pasar melalui akuisisi harus memahami segmen politik/hukum dari lingkungan eksternal agar berhasil dalam menggunakan strategi akuisisi. Contoh: Carnival Corp. sebuah perusahaan kapal pelayaran besar mengakuisisi Fairfield Commuinities Inc. yaitu sebuah perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat dalam bisnis liburan. Para pelanggan Fairfield akan dapat menikmati liburan dengan menggunakan pelayaran Carnival karena kedua perusahaan tersebut bersinergi.
Berikut ini jika perusahaan yang berhasil dalam metode perubahan Akuisisi:
- Seleksi yang penuh pertimbangan dan hati-hati terhadap perusahaan sasaran dan pelaksanaan negosiasi. Seleksi ini akan memberikan pemilihan perusahaan yang tepat untuk menghasilkan sinergi dan menghindari pembayaran yang berlebihan (overpayment).
- Praseleksi perusahaan sasaran dan membentuk hubungan kerja sebelum akuisisi. Hal ini akan memudahkan kecepatan dan efektivitas integrasi.
- Posisi hutang rendah dan wajar dari perusahaan yang merjer. Hasil dari karakterisrik ini adalah berakibat pada biaya yang lebih rendah, terhindar dari trade-off antara hutang yang tinggi dan resiko yang lebih rendah (misalnya dari kebangkrutan).
- Investasi berkelanjutan dalam penelitian dan pengembangan serta menekankan pada inovasi. Menekankan inovasi dan meneruskan investasi dalam penelitian dan pengembangan sebagai bagian dari strategi keseluruhan. Untuk itu mereka mempertahankan komitmen manajerial yang tinggi untuk inovasi. Sehingga perusahaan mampu mempertahankan keuanggulan bersaing dalam pasar.
Privatisasi dilakukan dengan tujuan agar pemerintah dapat menutupi kekurangan anggaran. Tetapi dengan melakukan privatisasi ini maka akan mengurangi aset suatu negara. Contohnya perusahaan di bidang jasa yang melakukan privatisasi adalah Telkomsel yang menjual sebagian sahamnya kepada Sintel, perusahaan singapore yang bersifat swasta.
Leveraged buyout adalah restrukturisasi dimana manajer perusahaan dan atau pihak eksternal membeli seluruh asset bisnis, biasanya dibiayai dengan hutang dan membuatnya menjadi perusahaan pribadi. Perusahaan dibeli oleh beberapa pemilik, terutama dengan melakukan pinjaman dan saham tidak lagi diperdagangkan di bursa. Bentuk rekstrukturisasi ini diprediksi oleh para ahli keuangan terkemuka menjadi bentuk perusahaan masa depan. Sering pemilik baru perusahaan LBO juga menjual sejumlah asset perusahaan. Beberapa asset dijual untuk membantu mengurangi biaya hutang. Selain itu pemilik baru biasanya ingin menungkatkan efisiensi perusahaan dan menjual asset tersebut dalam periode lima sampai dengan delapan tahun.
Kelemahan dari LBO ialah hutang yang besar akan menambah resiko keuangan perusahaan. Keinginan pemilik meningkatkan efisiensi perusahaan dan menjualnya dalam lima sampai dengan delapan tahun kadang menciptakan fokus manajerial yang sifatnya jangka pendek dan cenderung menghindari resiko. Akibatnya banyak perusahaan seperti ini gagal melakukan investasi dalam penelitian dan pengembangan dan melakukan tindakan-tindakan penting lainnya yang dirancang untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja utama perusahaan.
Contohnya yaitu pada era tahun 1980-an, melalui upaya pejabat bank investasi seperti Michael Milken dan Drexel Burnham Lambert, sebagai suatu mekanisme pembiayaan dalam merger dan akuisisi. Dalam suatu aksi pengambilalihan yang disebut leveraged buyout (LBO) , pengambil alih perusahaan akan menerbitkan obligasi “sampah” untuk digunakan sebagai pembiayaan guna melunasi pembelian perusahaan yang dituju dan kemudian arus kas perusahaan yang diambil alih tersebutlah yang akan digunakan untuk membantu pembayaran utangnya. Pada tahun 2005, lebih dari 80% dari seluruh obligasi “sampah” yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika digunakan untuk tujuan akuisisi ataupun leveraged buyout.
Obligas ini juga dapat dikemas ulang dalam bentuk kewajiban utang kolateral atau biasa dikenal dengan istilah collateralized debt obligation(CDO). Dengan demikian maka peringkat kreditnya akan naik di atas peringkat kredit sesungguhnya dari obligasi tersebut secara kesatuan dan kenaikan peringkat tersebutlah yang menjadika dana pensiun dan lembaga keuangan lainnya berani menempatkan investasinya.
Contoh : William Schultz melakukan leveraged buyouts sehingga Fender Musical Instruments dapat beroperasi secara independen, sehingga Fender menguasai hampir 50% pasar gitar.
Konsep Adam Smith yang terkenal adalah konsep perdagangan bebas dan penggagas konsep “invisible” hand dalam pasar bebas. Adam Smith memecahkan permasalahan tentang bagaimana manusia mampu menakar kebutuhan hidupnya secara bebas dan alamiah, tanpa adanya campur tangan dari berbagai pihak atau bahkan elemen suprastruktur (pemerintah). Beliau juga menyatakan bahwa “Tiap orang cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia “dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi bagian keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia sering memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud memajukannya” (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II). Konsep ini sangat penting untuk diterapkan guna mendongkrak ekonomi suatu Negara. Dengan adanya kebebasan tiap individu untuk bersaing dan menjadi pelaku usaha maka otomatis terjadi kenaikan pendapatan, terbukanya lapangan kerja dan akan berbanding lurus dengan pendapatan dan kemajuan ekonomi suatu Negara. Selain itu konsep Smith dianggap sangat memperhatikan issue HAM dimana adalah hak seorang manusia untuk menjadi pelaku usaha dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di Yamaha Education semua guru diberikan pelatihan metode pengajaran yang sama, tetapi tiap guru diberikan kebebasan untuk melakukan inovasi di kelas, yang mana disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelas tetapi tetap berpatokan pada prosedur mengajar yang sudah ditetapkan.
Menurut Adam Smith, secara sistematis ilmu ekonomi mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Ini yang banyak dikenal sebagai teori ekonomi klasik. Dalam analisisnya, Adam Smith banyak menggunakan istilah-istilah normatif seperti: nilai (value), kekayaan (welfare), dan utilitas (utility) berdasarkan asumsi berlakunya hukum alami.
Dari ajaran ekonomi klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith, dikembangkan juga sistem ekonomi liberal-kapitalis yang lebih mempercayakan perekonomian pada pasar ketimbang perencanaan-perencanaan oleh pemerintah. Adam Smith berpendapat bahwa kegiatan ekonomi seseorang yang bertujuan untuk keuntungan pribadi sebaiknya juga memiliki efek yang baik untuk masyarakat secara umum. Menurutnya, pasar bebas memiliki mekanisme untuk memperbaiki kondisi yang tidak normal dengan istilah invisible hand (tangan tak terlihat).
Fenomena invissible hand juga dapat dilihat dari kemampuan pasar memperbaiki situasi yang tidak sehat. Menurut Adam Smith, efek dari pasar bebas adalah kebaikan bagi seluruh masyarakat. Adam Smith juga sangat menekankan pentingnya meritokrasi. Sistem ini digunakan oelh institusi untuk memilih orang yang memikul tanggung jawab berdasarkan kemampuan atau bakatnya. Meritokrasi adalah faktor penting yang ditekankan untuk mendorong masyarakat agar selalu memperbaiki dirinya sendiri. Meritokrasi juga mendorong spesialisasi dan efisiensi dalam ekonomi.
proses pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan yang lain. Timbulnya peningkatan kinerja pada suatu sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan teknologi, meningkatkan spesialisasi, dan memperluas pasar. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin pesat.
bahwa variabel penentu proses produksi suatu negara dalam menghasilkan output total ada tiga, yaitu : 1) sumber daya alam yang tersedia (masih diujudkan sebagai faktor produksi ‘tanah’), 2) sumber daya manusia (jumlah penduduk), dan 3) stok barang kapital yang ada. Menurutnya sumber daya alam yang tersedia merupakan bahan baku utama dari kegiatan produksi suatu perekonomian dan jumlahnya terbatas. Proses produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi manusia akan terus berjalan sepanjang sumber daya alam masih tersedia.
Sumber daya manusia dalam arti angkatan kerja, input dalam proses produksi berperan aktif dalam proses pertumbuhan ekonomi. Jumlahnya akan terus bertambah atau berkurang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses produksi. Stok kapital juga memegang peran yang sangat penting dalam menentukan cepat lambatnya proses pertumbuhan output. Besar kecilnya stok kapital dalam perekonomian pada saat tertentu akan sangat menentukan kecepatan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi didefiniskan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan. (Boediono; 1999). Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauhmana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat.
bahwa ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, yaitu :
- Akumulasi Modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan sumbersaya manusia.
- Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya dengan sendirinya membawa pertumbuhan angkatan kerja
- Kemajuan teknologi.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement”, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Kebijakan moneter berupaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Pada sektor rumah tangga (RTK), dimana rumah tangga melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi dan mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga, dll dari perusahaan. Pada sektor perusahaan, kegiatan ekonomi memiliki hubungan dengan rumah tangga yaitu perusahaan menghasilkan produk-produk barupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dan memberikan penghasilan dan keuntungan kepada rumah tangga barupa gaji, deviden, sewa, upah, bunga. Pada sektor pemerintah, kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan Rumah Tangga dimana pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan. Dan untuk hubungan dengan Perusahaan, pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha dan Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada. Pada sektor Dunia Internasional / Luar Negeri, dimana Hubungan dengan RumahTangga adalah dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga. dan untuk Hubungan dengan Perusahaan, dunia internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. Kebijakan fiskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat, yang pada giliranya permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa. Kondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerja akan menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. Keduanya akan memiliki umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar surat berharga.
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang umumnya bersifat politis akan ditanggapi baik negatif maupun positif oleh pasar. Untuk itu biasanya pemerintah sangat berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter yang akan memberikan pengaruh pada pasar. Pemerintah harus bijak membuat keputusan yang berkenaan dengan pajak ini. Bila pemerintah menaikan pajak, bagi daya beli masyarakat akan menurun yang berakibat pada turunnya pula hasil produksi. Namun bila pajak diturunkan maka kemampuan beli masyarakat akan meningkat dan menggenjot hasil produksi.
Kebijakan fiskal ini juga berhubungan dengan Defisit Anggaran atau Kebijakan Fiskal Ekspansif. Kebijakan ini adalah kebijakan pemerintah membuat pengeluaran besar berbanding pemasukan. Gunanya adalah untuk menggerakan perekonomian negara. Biasanya kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian negara dalam kondisi resesi. Tujuan dari kebijakan moneter ini adalah menjaga inflasi dan harga dalam posisi stabil serta meningkatkan hasil produksi dalam posisi yang stabil pula. Tentunya kebijakan moneter ini berhubungan dengan pangaturan pada peredaran jumlah uang dalam masyarakat, entah itu menambah atau mengurangi. Dalam kebijakan moneter dikenal dalam dua kebijakan, yakni Kebijakan Ekspansif yang menambahkan jumlah peredaran uang. Sedangkan Kebijakan Kontraktif kebalikan dari Kebijakan Ekspansif. Kebijakan Kontratif ini umumnya dikenal dengan istilah Kebijakan Uang Ketat. kebijakan moneter ini terbagi dalam tiga point. Yakni Operasi Pasar Terbuka, merupakan usaha yang dilakukan untuk mengendalikan jumlah peredaran uang melalu cara membeli atau menjual surat berharga pemerintah. Jadi jika pemerintah mau mengurangi peredaran uang dalam masyarakat, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah. Surat berharga pemerintah yang dimaksud adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Kemudian Kebijakan Moneter lainnya adalah Discount Rate atau Fasilitas Diskonto yang merupakan kebijakan yang dilakukan dengan mengatur tingkat bunga sentral pada bank-bank umum, sehingga terjadi pengaturan terhdap jumlah uang yang beredar. Dalam kegiatan perbankan, jikalau bank umum mengalami kekurangan uang, dapat meminjam dari bank sentral dengan jumlah bunga tertentu. Jika pemerintah menghendaki peredaran uang bertambah maka bunga akan diturunkan. Begitu juga sebaliknya bila menghendaki peredaran uang berkurang, bunga akan dinaikan. Kebijakan Moneter juga memiliki instrumen lainnya, yakni Reserve Requirement Ratio atau Rasio Cadangan Minimum/Wajib. Hal ini berkenaan dengan cadangan wajib atau minimum dari perbankan yang harus disimpan pada bank sentral (pemerintah). Rasio Cadangan ini dapat dikendalikan oleh pemerintah yang digunakan untuk mengatur peredaran jumlah uang.
Contoh penerapan kebijakan moneter di Indonesia dan Amerika:
Di Indonesia contohnya dengan mendorong pertumbuhan ekspor. Dengan menumbuhkan usaha-usaha kecil menengah (UMKM) supaya bisa tumbuh dan bertahan pada krisis global. Di Amerika The Federal Reserve adalah bank yang memiliki cabang di seluruh Amerika Serikat dimana terdapat deposito untuk dipinjamkan kepada bank lainnya, sebagai sarana untuk menjamin keamanan lembaga keuangan negara, Federal Reserve mewajibkan bank untuk menyimpan deposito dengan penetapan jumlah persentase yang ketat di bank Federal Reserve. The Federal Reserve menentukan persentase yang sesuai dengan keadaan. Jika bank tidak dapat memenuhi persyaratan cadangan, ia dapat meminjam dari Federal Reserve supaya bisa memenuhi persyaratan. Tingkat bunga atas dana tersebut disebut discount rate. (Bank juga dapat meminjam kelebihan cadangan bank lain, dan ini tingkat suku bunga, yang disebut suku bunga federal funds, ditentukan oleh pasar terbuka Federal Reserve bekerja untuk menjaga tingkat diskonto dekat dengan tingkat dana federal. Dimulai pada bulan September 2007, target dana federal berkurang dari 5,25% ke kisaran 0% sampai 0,25% pada tanggal 16 Desember 2008, dimana sekarang tetap. pada bulan Desember 2012, The Fed berjanji untuk mempertahankan “tingkat sangat rendah” setidaknya selama pengangguran di atas 6,5% dan inflasi rendah. Dengan target dana federal pada “batas bawah nol,” The Fed telah menambahkan stimulus moneter tambahan pertama melalui pinjaman langsung dan, baru-baru ini, melalui pembelian Treasury dan pemerintah yang disponsori perusahaan (GSE) sekuritas. Pada tanggal 13 September 2012, The Fed mengumumkan janji untuk membeli asset berupa $ 40000000000 GSE mortgage-backed securities per bulan sampai pasar tenaga kerja membaik, asalkan stabilitas harga tetap terjaga. Ditambah dengan $ 45 milyar pembelian bulanan Treasury sekuritas, neraca Fed kini meningkat sekitar $ 85 miliar setiap bulan.
Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia dan Amerika:
Salah satu bentuk kebijakan fiskal yang sedang marak di Indonesia adalah BLT. BLT diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, daya beli masyarakat juga meningkat. dengan demikian permintaan dari masyarakat juga meningkat. Meningkatnya permintaan dari masyarakat akan mendorong produksi yang pada akhirnya akan memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.
Contoh lain dari kebijakan fiskal adalah proyek-proyek yang diadakan oleh pemerintah. Contohnya proyek membangun jembatan layang. Dalam proyek ini pemerintah membutuhkan buruh dan pekerja lain untuk menyelesaikannya. Hal ini membuat pendapatan orang yang bekerja di sana bertambah. Dengan bertambahnya pendapatan mereka akan terjadi efek yang sama dengan BLT tadi.
Kebijakan fiskal juga dapat berupa kostumisasi APBN oleh pemerintah. misalnya dengan deficit financing. Deficit financing adalah anggaran dengan menetapkan pengeluaran > penerimaan. Amerika Serikat juga pernah menerapkan deficit financing dengan mengadakan suatu proyek. proyek tersebut adalah normalisasi sungai Mississipi dengan nama Tenesse Valley Project. Proyek ini adalah contoh proyek yang menerapkan prinsip padat karya. dengan adanya proyek ini pengeluaran pemerintah memang bertambah, tetapi pendapatan masyarakat juga naik. Pada akhirnya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Saat ini penerapan teknologi informasi sangat diperlukan di dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Dalam penerapannya rencana strategis teknologi informasi senantiasa diselaraskan dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan. Penerapan teknologi informasi banyak digunakan oleh manajer. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap manajer merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Teknologi informasi secara umum memiliki beberapa peranan bagi manajer antara lain:
Minimize Risk setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control manajer. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu manajer mengurangi risiko, perlu juga sebagai sarana membantu manajer dalam mengelola risiko yang dihadapi.
Reduce costs Perana teknologi informasi sebagai katalisator dalam membantu manajer untuk mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan yang akan berpengaruh pada profitabilitas perusahaan.
Teknologi sangat membantu para manajer, karena teknologi informasi memungkinkan kita saling berkomunikasi dan bertukar data baik dalam organisasi maupun antar organisasi lain hanya dalam waktu yang tidak lama tanpa harus beranjak dari tempat duduk melalui jaringan komputer seperti internet. Contohnya Email dapat mengirimkan laporan dalam bentuk text, gambar, dan audio hanya dalam hitungan menit.
Teknologi informasi mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer. Sebagai contoh system informasi eksekutif mempengaruhi aliran informasi secara vertical dalam perusahaan. Pihak manajemen atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah di antara departemen dan devisi yang berbeda.
Recent Comments