Proses pengendalian kinerja di perusahaan antara lain :
Menetapkan standard kinerja, sasaran atau target sebagai dasar untuk evaluasi kerja, manajer memutuskan standard kinerja, sasaran, atau target yang dimasa mendatang akan dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja dari organisasi secara keseluruhan atau bagian dari organisasi. Standar kinerja mengukur efisiensi, kualitas, responsibilitas terhadap pelanggan dan inovasi. Contohnya Jika manajer memutuskan untuk menerapkan strategi biaya rendah (low cost strategy), maka yang diperlukan adalah mengukur efisiensi pada semua tingkatan dalam organisasi.
Mengukur kinerja nyata (actual), manajer dapat mengukur atau mengevaluasi dua hal, yaitu keluaran nyata sebagai hasil dari perilaku para anggota disebut pengendalian keluaran (Output control) dan perilaku itu sendiri, disebut pengendalian perilaku (Behaviour control). Jika sebuah organisasi dan karyawannya melakukan kegiatan yang kompleksdan tidak rutin, maka tidak mudah bagi manajer untuk mengukur baik keluaran maupun perilakunya. Contohnya manajer yang mensupervisi departemen riset dan pengembangan, karena sulit mengukur kreativitas dari periset dan juga perlu waktu beberapa tahun untuk dapat mengetahui keberhasilan suatu hasil riset.
Membandingkan kinerja nyata dengan standard kinerja yang telah ditetapkan, disinilah manajer mengevaluasi kinerja yang sebenarnya menyimpang dari standar kinerja yang telah ditetapkan dan sampai berapa jauh penyimpangan yang terjadi. Apabila kinerja lebih tinggi dari yang diharapkan, manajer mungkin memutuskan bahwa standard kinerja yang ditetapkan terlalu rendah dan mungkin akan menaikkannya pada periode berikutnya guna memberikan tantangan bagi bawahanya. Akan tetapi, jika kinerja terlalu rendah dan standard tidak tercapai, atau jika standard terlalu tinggi sehingga karyawan tidak bisa mencapainya, maka manajer akan melakukan tindakan korektif.
Mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standard tidak tercapai, Manajer memutuskan bahwa kinerja tidak bisa diterima, maka mereka harus berusaha memecahkan masalah tersebut. Masalah kinerja timbul karena standard yang ditetapkan terlalu tinggi. Misalnya target penjualan sangat optimis sehingga sulit tercapai. Dalam hal ini, dengan menetapkan standard yang lebih realitis akan mengurangi celah antara kinerja actual dan kinerja yang diharapkan.
Recent Comments